Setelah adanya masa PSBB atau pembatasan sosial berskala besar, kini masyarakat Indonesia bersiap untuk transisi ke era kehidupan baru atau new normal. Untuk itu perlu dilakukan berbagai persiapan, baik dari kesehatan diri sendiri maupun kondisi kendaraan yang harus tetap prima untuk menunjang aktivitas sehari-hari.
Ketika mobil lama diparkir di rumah saja, maka sebelum kembali digunakan Anda harus melakukan persiapan terlebih dahulu. Utamanya adalah mengecek kondisi baterai atau aki mobil dan juga kondisi oli mesin.
Tentunya jika mobil lama tidak digunakan akan terjadi pengendapan oli mesin di bagian bak penampang oli atau carter. Terlebih jika selama mobil parkir ini tidak pernah dinyalakan sama sekali.
Boediarto selaku Head of Technical Service & CS Support Department Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) menjelaskan jika oli terlalu lama mengendap di bagian bawah mesin maka fungsinya sebagai pelumas akan berkurang. Jika begitu maka dampaknya akan terasa saat mesin dinyalakan, komponen saling bergesekan tanpa adanya perlindungan dari oli.
“Jika mobil terlanjur hanya parkir lama dan jarang dinyalakan, sebaiknya mengganti oli mesin terlebih dahulu. Masalah ini sebenarnya bisa dicegah dengan rutin memanaskan mobil 3 hari sekali, tujuannya untuk menjaga sirkulasi oli di dalam mesin," ungkap Boediarto.
Boediarto menambahkan jika mobil terlalu lama dalam kondisi diam dan tak dinyalakan, maka akan berpotensi membuat oli mengendap dan menjadi sludge (lumpur oli). Mitsubishi Family dapat melakukan pengecekan terlebih dahulu dengan cara melihat dari dipstick oli, untuk memastikan apakah jumlah dan juga kekentalan oli masih dalam kondisi normal atau tidak.
“Sepanjang volume oli mesin antara maksimum minimum berarti aman dan tidak perlu dilakukan apa-apa. Tapi yang perlu diperhatikan, pengecekan harus dilakukan di tempat yang rata, karena kalau garasinya miring maka tidak akurat. Kemiringan tertentu itu memengaruhi level oli mesin yang akan dicek,” jelasnya.
Jika posisi ketinggian volume oli mesin berada di bawah titik minimum, maka disarankan untuk dilakukan penambahan. Hanya saja tidak bisa sembarang, harus dengan oli yang sama. Wajib diketahui juga jika volume oli mesin mobil itu harus pas, tidak boleh kurang dan juga tidak boleh berlebihan.
“Kalau terlalu penuh dan mobilnya dipakai jalan, tekanan di dalam crankcase (area di kolong piston sampai oil pan) jadi terlalu besar. Dikhawatirkan seal oli malah bocor. Jangan berpikir kalau lebih itu akan membuat mesin lebih awet karena olinya lebih banyak dari maksimum. Justru sebaliknya, seal nya bisa bocor dan lain-lain,” tambah Boediarto.
Selain itu jika ternyata oli mesin sudah membentuk sludge (lumpur) atau bahkan sudah seperti gel, maka tidak ada pilihan lain untuk dilakukan penggantian dengan oli baru. Tidak hanya itu, jika kondisi oli mesin sudah mengental maka sebaiknya perlu dilakukan engine flush dengan cairan khusus juga.
Patut diingat juga kalau kondisi seperti ini maka Anda sebaiknya tidak menjalankan atau menyalakan mesin mobil. Segera panggil bengkel resmi untuk datang ke rumah dan melakukan penggantian oli. Anda bisa memanfaatkan layanan Home Service Mitsubishi yang memudahkan konsumen dalam melakukan perawatan berkala tanpa harus keluar rumah.
Meski kondisi oli Anda masih normal, namun jika mobil terus parkir dalam waktu yang lama sebaiknya juga dilakukan penggantian oli mesin. Mengingat penggantian pelumas mesin ini tidak hanya berdasarkan jarak pemakaian tetapi juga waktu penggunaan yakni maksimal 6 bulan sekali harus diganti.
Untuk melakukan servis rutin di bengkel resmi Mitsubishi, Anda bisa memanfaatkan layanan Service Booking melalui aplikasi My Mitsubishi Motors ID atau langsung menghubungi diler terdekat. Melalui Service Booking, Mitsubishi Family bisa mendapat ketenangan kapan harus berkunjung ke diler dan juga persiapan jadwal servis serta pekerjaan servis dan spare part lebih teratur.
Post a Comment